Produk perawatan kulit yang lebih baik daripada Botox atau Dermal Fillers betul-betul ada

Berbagai iklan produk-produk perawatan kulit semacam ini di majalah fashion seringkali menyatakan suntik botox sangatlah berbahaya. Padahal sebetulnya tidak ada yang menakutkan mengenai Botox (selain dari nama botulism toxin yang digunakan sebagai materialnya). Kenyataannya, penelitian menunjukkan bahwa Botox sangat efektif dan aman digunakan untuk merawat beberapa jenis kelainan.

Di sisi lain, tidak ada penelitian yang menunjukkan adanya produk perawatan kulit manapun yang dapat menandingi Botox maupun dermal fillers (seperti Restylane atau Aretcoll) atau seperti laser resurfacing sama sekali. Tidak peduli bahan-bahan apapun yang digunakan maupun pernyataan apapun yang dikeluarkan oleh produk-produk perawatan kulit tersebut, hal ini benar-benar tidak mungkin terjadi. Bahkan Botox sekalipun tidak akan bekerja sehebat yang seharusnya jika Anda hanya mengoleskannya ke kulit dan bukan menyuntikkannya ke dalam otot-otot wajah. Begitu juga dengan dermal fillers, ia tidak akan dapat mengisi kembali kulit yang berkeriput bila sekedar dioleskan dan bukannya disuntikkan. Ketika penggunaan Botox dan dermal injections dilakukan oleh ahlinya, maka keriput di area yang dirawat akan segera menghilang. Percaya bahwa produk-produk perawatan wajah dapat melakukan hal yang sama merupakan pemborosan uang yang sia-sia. Belum pernah ada satupun produk perawatan kulit yang mampu menyingkirkan para ahli operasi plastik maupun ahli kecantikan dari bisnis mereka! Jadi walaupun semakin hari semakin banyak produk-produk yang menyuarakan bahwa mereka lebih baik dibandingkan botox, angka penyuntikan botox dan dermal filler yang terjadi selama tahun 2007 sangat jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Sama sekali tidak benar! Pertama, ada lebih dari 30 material yang digunakan untuk dermal filler, dan kebanyakan dari mereka justru lebih bermanfaat dan jelas lebih bertahan lama dibandingkan dengan Radiesse dan Restylane.

Walaupun dermal fillers bekerja dengan sangat baik dalam mengisi area-area garis kerutan yang dalam, seperti area lipatan nasal labial (memanjang dari hidung ke mulut), garis dalam di antara kedua alis mata, dan garis marionette sepanjang sisi mulut, mereka juga beresiko. Iklan untuk kedua produk ini serta penyebutan berulang kali di majalah fashion telah membuat para konsumen percaya bahwa mereka bekerja dengan sempurna. Jelas ada masalah (walaupun tidak sering terjadi) sehubungan dengan filler-filler tersebut, dan dengan adanya lebih dari 30 jenis filler yang dipergunakan saat ini. Masalah-masalah yang umum terjadi berupa granuloma (jaringan yang membengkak luas) dan nodul (benjolan), yang merupakan benjolan atau bulatan keras yang mungkin muncul di atau dekat area yang disuntikkan. Walaupun hal ini terkadang harus diperbaiki dengan operasi, tetapi untuk filler temporer masalah-masalah tersebut akan menghilang seiring waktu, sementara pada filler semi permanen mereka cenderung bertahan untuk waktu yang jauh lebih lama.

Yang harus dipertimbangkan di sini adalah durasi vs resiko, dan keputusannya ada di tangan Anda. Dengan mengetahui informasi ini bukan berarti Anda tidak boleh mempertimbangkan menggunakan filler untuk memperbaiki keriput dengan sukses (dan berjuta-juta perawatan filler yang telah sukses); hal ini hanya berarti lebih baik Anda betul-betul mengetahui segalanya sebelum membuat keputusan apapun mengenai produk-produk ataupun prosedur yang ingin Anda ambil. Satu hal lagi; tidak ada satupun produk perawatan kulit yang dapat bekerja dengan cara ataupun bentuk seperti dermal filler.

PS : this post sponsored by Paula's Choice for their campaign. Source from PC's skin expert Indonesia.

Klik foto diatas untuk langsung mengirimkan email untuk request SAMPLE GRATIS.

Ceritakan masalah kulit kamu lewat email diatas dan PC akan membantunya